Jumat, 12 Desember 2014

DISCOVERY



BAB I
PENDAHULUAN 
A.    LATAR BELAKANG
Salah satu tugas guru adalah mengajar. Hal ini menyebabkan adanya tuntutan kepada setiap guru untuk dapat menjawab pertanyaan tentang bagaimana seharusnya mengajar. Dengan kata lain, setiap guru dituntut untuk memiliki kompetensi mengajar. Guru akan memiliki kompetensi mengajar jika, guru paling tidak memiliki pemahaman dan penerapan secara taktis  berbagai metode belajar mengajar serta hubungannya dengan belajar disamping kemampuan - kemampuan lain yang menunjang. Bertolak dan bermuara pada kebutuhan sebagai guru, maka makalah ini di sajikan tentang metode pembelajaran Discovery untuk pembelajaran IPS di SD. Agar pendidik mampu melaksanakan tugas utama guru yaitu mengajar. Apabila telah memiliki kemampuan dalam penguasaan penggunaan metode  pembelajaran IPS secara mendalam, pengajaran IPS pada pendidikan dasar menggunakan cara mengenalkan masalah -masalah social melalui pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan kepekaan untuk menghadapi dan memecahkan masalah social tersebut. Sesuai dengan karakteristik anak SD dan seusianya, metode ceramah akan menyebabkan siswa bersikap pasif dan tentunya menjadi pelajaran hafalan yang membosankan. Oleh karena itu, guru di harapkan mampu menguasai metode-metode yang cocok , salah satunya adalah metode pembelajaran discovery untuk pembelajaran IPS agar siswa belajar menemukan suatu solusi untuk permasalahan dan siswa juga belajar berpikir kritis tentang suatu permasalahan.  

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah pengertian dari metode pembelajaran Discovery?
2.      Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Discovery?
3.      Apa contoh media pembelajaran yang dapat digunakan untuk menunjang pelaksanaan metode Discovery?
4.      Apa kelemahan dan kelebihan metode pembelajaran Discovery?

C.     TUJUAN
1.      Untuk mengetahui pengertian metode pembelajaran Discovery
2.      Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran Discovery
3.      Untuk mengetahui contoh media yang dapat digunakan untuk menunjang pelaksanaan metode Discovery
4.      Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan metode pembelajaran Discovery

D.    MANFAAT
Manfaat dari pembuatan makalah ini diharapkan agar pembaca dapat mengetahui dan memahami tentang metode pembelajaran Discovery, cara pelaksanaan metode pembelajaran Discovery, media yang dapat menunjang metode pembelajaran Discovery, dan kekurangan serta kelebihan metode pembelajaran Discovery.



BAB II
KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN

A.    KAJIAN TEORI
Proses pembelajaran dengan memilih satu atau lebih metode pembelajaran, seyogyanya disertai dengan landasan teori, sehingga metode yang dikembangkan tidak keluar dari rambu-rambu teori yang ada. Salah satu teori belajar yang dikenalkan para ahli adalah behaviorisme, Thorndike berkesimpulan bahwa belajar adalah hubungan antara stimulus dan respon. Itulah sebabnya, teori koneksionisme juga disebut “S-R Bond Theory” dan “S-R Psychology of learning”.  Dari analisis kedua teori ini kemudian lahir beberapa metode pembelajaran, dan salah satunya metode penemuan (Discovery).
Menurut Sund (Sudirman N, 1992), discovery adalah proses mental, dan dalam proses itu individu mengasimilasi konsep dan prinsip-prinsip. Penemuan (Discovery) merupakan metode yang lebih menekankan pada pengalaman langsung. Pembelajaran dengan metode penemuan lebih mengutamakan proses daripada hasil belajar. Belajar menemukan, setidaknya itulah yang diharapkan dari metode ini. Dalam proses  pembelajaran, metode ini dapat dilakukan oleh guru untuk melatih peserta didik menemukan sendiri konsep-konsep yang harus diketahuinya. Untuk Menemukan konsep tentu saja guru harus menyediakan item-item (Berupa pertanyaan atau media), yang dapat digunakan peserta didik sebagai bahan kajian dan masukan. Kemudian mereka secara sadar akan memilih, mengamati, menggolongkan item-item tersebut menjadi sebuah sarana yang dapat mengantarkan mereka pada konsep yang ingin diperoleh (ditemukan). Jadi, seorang siswa dikatakan melakukan “discovery” bila anak terlihat menggunakan proses mentalnya dalam usaha menemukan konsep-konsep atau prinsip-prinsip. Proses-proses mental yang dilakukan, misalnya mengamati, menggolongkan, mengukur, menduga, dan mengambil kesimpulan.
Menggunakan metode Discovery, secara bertahap akan membawa peserta didik pada proses inquiry (penyelidikan) umumnya disajikan kepada peserta didik yang lebih dewasa yang merupakan lanjutan dari discovery, tetapi tingkatannya lebih tinggi.Cara mengajar dengan  metode Penemuan ini setidaknya harus menyajikan item-item di bawah ini:
  1. Guru menata dan mempersiapkan suasana kelas sedemikian rupa, sehingga mendorong motivasi peserta didik untuk belajar.
  2. Konsep atau prinsip yang harus ditemukan oleh peserta didik melalui kegiatan tersebut perlu dikemukakan dan ditulis secara jelas
  3. Konsep yang dikembangkan harus sesuai dengan keadaan peserta didik (Misalnya, Umur, kemampuan, daya fikir)
  4. Guru dapat menyajikan beberapa pertanyaan yang mengarah pada konsep yang akan ditemukan (boleh juga siswa yang mengajukan pertanyaan, dan guru bersedia menjawab dengan teliti dan tepat)
  5. Menyediakan waktu yang sesuai dengan tingkat kesulitan konsep yang ingin ditemukan
  6. Guru harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengumpulkan data.
B.   PEMBAHASAN

1.      Pengertian Metode Pembelajaran Discovery
metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran (Nana Sudjana, 2005). Jadi, metode pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai tujuan
Discovery adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi jika pelajaran tidak disajikan dalam bentuk finalnya, tetapi siswa diharapkan mengorganisasi sendiri. Seperti pendapat Bruner yang berdasar dari pendapat Piaget bahwa anak harus berperan aktif dalam belajar dikelas.  
Jadi metode pembelajaran Discovery adalah cara yang dilakukan oleh guru dalam menyampaikan pelajaran dimana guru tidak menyampaikan pelajaran dalam bentuk final, tetapi siswa  mengorganisasi sendiri, hal tersebut agar terjadi proses belajar dalam diri siswa untuk mencapai tujuan.
Bruner memakai metode yang disebut Discovery Learning, dimana siswa mengorganisasi bahan yang dipelajari dengan suatu bentuk akhir (Dalyono:1996). Metode Discovery Learning adalah memahami konsep, arti, dan hubungan melalui konsep intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan. Discovery terjadi bila individu terlibat terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip. Sebagai strategi belajar, Discovery mempunyai konsep yang sama dengan inkuiri dan problem solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga metode ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Perbedaan Discovery dan Inkuiri adalah jika Discovery permasalahan direkayasa oleh guru, sedangkan pada Inkuiri masalahnya bukan hasil rekayasa, sehingga siswa harus mengerahkan seluruh keterampilan dan pikirannya untuk mendapatkan temuan-temuan didalam masalah itu melalui proses penelitian.
Dengan menerapkan metode Discovery secara berulang-ulang dapat meningkatkan kemampuan penemuan diri individu yang bersangkutan. Penggunaan metode pembelajaran Discovery Learning adalah untuk merubah kondisi pembelajaran yang pasif menjadi aktif dan kreatif . mengubah pembelajaran Teacher Oriented menjadi Student Oriented. Mengubah modus ekspositori dimana siswa hanya menerima informasi secara keseluruhan dari guru menjadi Discovery dimana siswa menemukan informasi sendiri.

2.      Pelaksanaan Pembelajaran Discovery
Dalam pelaksanaan metode pembelajaran Discovery tentunya terdapat langkah-langkah pelaksanaannya. Langkah pelaksanaan tersebut adalah sebagai berikut :
a.       Langkah persiapan, langkah persiapan meliputi :
a). Menentukan tujuan pembelajaran.
b). Melakukan identifikasi karakter siswa.
c). Memilih materi pelajaran .
d). Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif.
e). Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, ilustrasi, tugas, dan sebagainya untuk dipelajari siswa.
f). Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang kompleks ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik, ke tahap simbolik.
g). Penilaian proses hasil belajar siswa.
b.   Pelaksanaan, langkah pelaksanaan meliputi :
a). Stimulation (pemberian rangsangan)
Pertama-tama pada tahap ini siswa dihdapkan pada sesuatu yang menimbulkan kebingungannya, kemudian dilanjutkan dengan tidak memberinya generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki permasalahan tersebut. selain itu guru dapat memulai kegiatan belajar mengajar dengan memberikan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada aktivitas pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan membantu mengeksplorasi siswa dalam bahan.
b). Problem Statement (Identifikasi Masalah)
Setelah dilakukan stimulasi langkah selanjutnya adalah guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis. (jawaban sementara atas pertanyaan masalah).
c.       Data Collection (Pengumpulan Data)
Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi kesempatan kepada siswa untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis. Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan dan membuktikan benar atau tidaknya hipotesis, dengan demikian anak diberi kesempatan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati obyek, wawancara dengan narasumber, melakukan uji coba sendiri, dan sebagainya.
d.      Data Processing (Pengolahan Data)
Pengolahan data adalah kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para siswa baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan. Semua informasi hasil bacaan, observasi, wawancara, dan sebagainya, semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasikan, bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu, serta ditafsirkan dalam tingkat kepercayaan tertentu.
e.       Verivication (Penilaian)
Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan dengan temuan alternatif dihubungkan dengan hasil data processing. Menurut Bruner verivikasi bertujuan agar proses belajar berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai melalui kehidupan sehari-hari.
f.       Generalization (Menarik Kesimpulan)
Adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan dapat belaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verivikasi. Dengan hasil verivikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi.

3.      Contoh Media Untuk Menunjang Metode Pembelajaran Discovery
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar  sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan.Sedangkan menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Kemudian menurut National Education Associaton(1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi.
Pada pembahasan makalah ini kami mengambil contoh media rolling picture, sebagai sarana untuk membantu pelaksanaan metode pembelajaran Discovery. Untuk merangsang kemampuan peserta didik dalam mempelajari suatu permasalahan, dan menemukan solusi dari permasalahan tersebut. media rolling picture bisa dibuat dengan cara sederhana. Yaitu dengan menggunakan media buku gambar, lalu lembar-lembar pada buku gambar tersebut ditempel gambar-gambar permasalahan , guru memberikan sedikit informasi tentang gambar tersebut lalu guru meminta siswa untuk menemukan solusi dari masalah yang telah dipaparkan digambar tersebut. setelah itu guru dan siswa secara bersama-sama menarik kesimpulan dari permasalahan tersebut.

4.      kelebihan dan kelemahan metode pembelajaran Discovery
Metode discovery mempunyai beberapa kelebihan diantaranya:
a. Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif. Usaha penemuan merupakan kunci dalam proses ini, seseorang tergantung bagaimana cara belajarnya.
b. Pengetahuan yang diperoleh melalui metode ini sangat pribadi dan ampuh karena kelemahan dalam pengertian, ingatan dan transfer.
c. Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa menyelidiki dan berhasil.
d.  Metode ini memungkinkan siswanya dengan cepat dan sesuai dengan kecepatan sendiri.
e.  Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri dengan melibatkan akalnya dan motivasi sendiri.
f.  Metode ini dapat membantu siswa memperkuat konsep dirinya, karena memperoleh kepercayaan bekerja sama dengan yang lainnya.
g. Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif mengeluarkan gagasan-gagasan. Bahkan gurupun dapat bertindak sebagai siswa, dan sebagai peneliti di dalam situasi diskusi.
h. Membantu siswa mengembangkan skeptisme (keragu-raguan) yang sehat kearah kebenaran yang final dan tertentu atau pasti.
i. siswa akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik.
j. membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer kepada situasi proses belajar yang baru.
k.    mendorong siswa berfikir dan bekerja atas inisiatif sendiri.
l.  mendorong siswa berfikir intuisi dan merumuskan hipotesis sendiri.
m.  memberikan keputusan yang bersifat intrinsik.
n.    proses belajar meliputi sesama aspeknya siswa menuju pada pembentukan manusia seutuhnya.
o.    kemungkinan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar.
p.    dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu.
Metode discovery mempunyai beberapa kelemahan diantaranya :

a.       Metode ini berdasarkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk belajar. Bagi siswa yang kurang pandai, akan mengalami kesulitan abstrak atau berfikir atau mengungkapkan hubungan antara konsep-konsep, yang tertulis atau lisan, sehingga pada gilirannya akan menimbulkan frustasi. Di pihak lain justru menyebabkan akan timbulnya kegiatan diskusi.
b.      Metode ini tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang banyak, karena membutuhkan waktu yang lama untuk membantu mereka menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya.
c.       Harapan-harapan yang terkandung dalam metode ini dapat buyar berhadapan dengan siswa dan guru yang telah terbiasa dengan cara-cara belajar yang lama.
d.      Pengajaran discovery lebih cocok untuk mengembangkan pemahaman, sedangkan mengembangkan aspek konsep, keterampilan dan emosi secara keseluruhan kurang mendapat perhatian.
e.       Tidak menyediakan kesempatan-kesempatan bagi berfikir yang akan ditemukan oleh siswa telah dipilih lebih dahulu oleh guru, dan proses penemuannya adalah dengan bimbingan guru.





























BAB III
PENUTUP
A.  KESIMPULAN
metode pembelajaran Discovery adalah cara yang dilakukan oleh guru dalam menyampaikan pelajaran dimana guru tidak menyampaikan pelajaran dalam bentuk final, tetapi siswa  mengorganisasi sendiri, hal tersebut agar terjadi proses belajar dalam diri siswa untuk mencapai tujuan.
Pelaksanaan metode pembelajaran Discovery meliputi 6 langkah, yaitu :
a.       Langkah persiapan
b.      Pelaksanaan
c.       Pengumpulan data
d.      Pengolahan data
e.       Penilaian
f.       Menarik kesimpulan
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar  sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Salah satu media yang dapat digunakan untuk menunjang pelaksanaan metode Discovery adalah media rolling picture, sebagai sarana untuk membantu pelaksanaan metode pembelajaran Discovery. Untuk merangsang kemampuan peserta didik dalam mempelajari suatu permasalahan, dan menemukan solusi dari permasalahan tersebut.
Ada beberapa kelebihan dan kelemahan metode pembelajaran Discovery, kelebihan metode pembelajaran Discovery diantaranya adalah  membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif. Usaha penemuan merupakan kunci dalam proses ini, seseorang tergantung bagaimana cara belajarnya. Selain kelebihan terdapat juga kelemahan metode pembelajaran Discovery, salah satunya adalah Metode ini tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang banyak, karena membutuhkan waktu yang lama untuk membantu mereka menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya.
B.  SARAN
Sebaiknya pendidik dan calon pendidik mempelajari berbagai metode pembelajaran. Sehingga guru memiliki kompetensi mengajar dan bagi calon pendidik ketika suatu saat menjadi pendidik ia dapat menyampaikan materi kepada siswa secara maksimal.   













Tidak ada komentar:

Posting Komentar