Jumat, 12 Desember 2014

TES MINAT



TES MINAT
Mata kuliah: Pemahaman Individu II










Oleh :
SUSI SUSANA
KAP 1A





LPKBM MADCOMS MADIUN
TAHUN AJARAN 2014/2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya makalah ini dapat kami selesaikan.
Makalah ini adalah makalah Dinamika Kelompok yang membahas mengenai Tes Minat, semoga makalah ini dapat dipahami oleh siapapun yang membacanya dan juga penyusun sangat berharap semoga makalah ini dapat membawa manfaat yang besar bagi para pembaca untuk mempelajarinya.
Penyusun menyadari bahwa selesainya penulisan makalah ini banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak berupa petunjuk serta bimbingan, untuk itu pada kesempatan kali ini dengan segala kerendahan hati penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dahlia Novarianing Asri, S.Psi., M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan tugas ini kepada penyusun, sehingga penyusun termotivasi untuk menyelesaikan tugas ini. Dan juga penyusun berterima kasih kepada rekan-rekan BK III A yang selalu memberikan bantuan dan motivasi dalam penyelesaian makalah ini.
 Dalam penulisan makalah ini penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan dan jauh dari kesempurnaan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang penyusun miliki. Untuk itu, penyusun berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.




                                                                        Madiun, 28 Oktober  2014


                                                                                    penyusun


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................                        i
KATAPENGANTAR........................................................................                        ii
DAFTAR ISI .....................................................................................                        iii
BAB I  PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang.........................................................................           1
1.2  Rumusan Masalah....................................................................           1
1.3  Tujuan.......................................................................................          1
BAB II PEMBAHASAN
2.1     Definisi Tes Minat...............................................................             2
2.2     Pengukuran Pentingnya Tes Minat......................................             2
2.3     Ruang Lingkup Tes Minat...................................................             3
2.4     Metode-metode Tes Minat...................................................                        7
2.5      Jenis Tes Minat.....................................................................           8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................            10
3.2 Saran......................................................................................            10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................            .           11
LAMPIRAN........................................................................................           12





BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Tes Minat
Pada dasarnya ahli psikologi sepakat bahwa minat dipandang sebagai aspek kognitif yang sama sekali berbeda dengan aspek kognitif. Sebagai konsekuensinya, untuk mengetahui minat seseorang digunakan instrument (yang antara lain berupa tes) yang harus tidak mengungkap aspek kognitif yang biasanya disebut dengan kemampuan.
Hakikat dan kekuatan dari minat dan sikap seseorang merupakan aspek penting kepribadian, karakterisitik ini secara material mempengaruhi pretasi, pendidikan dan pekerjaan, hubungan antar pribadi, kesenangan yang didapatkan seseorang dari aktivitas waktu luang, dan fase-fase utama lain dari kehidupan sehari-hari. Studi tentang minat mendapat dorongan terkuat dari penaksiran pendidikan dan karier. Meskipun lebih sedikit kadarnya pengembangan tes dalam area ini juga dirangsang oleh seleksi dan klasifikasi pekerjaan.
Menurut perspektif belajar sosial, minat sebagai hasil dari perbedaan reinforcement untuk aktivitas yang dilakukan dengan memasangkan imitasi dan modeling dari orang yang penting berpengaruh terhadap individu tersebut.
Selain itu, menurut peranan hereditas, terdapat minat yang sama antara orang tua dan anak, orang yang berjenis kelamin yang sama dibanding dengan yang berjenis kelamin yang berbeda.Akan tetapi, minat itu sendiri bisa berubah pada seseorang meskipun telah dewasa.

2.2. Pentingnya Pengukuran Minat
Terdapat beberapa alasan bahwa seorang guru perlu mengadakan terhadap minat anak, yaitu:
1)        Untuk menngkatkan minat anak-anak. Setiap guru mempunyai mempunyai kewajiban untuk meningkatkan minat anak-anak. Minat


merupakan komponen yang penting dalam kehidupan pada umumnya dan dalam pendidikan dan pengajaran pada khususnya.
2)    Memelihara minat yang baru muncul
       Apabila anak menujukkan yang minat yang tumbuh dari dirinya maka tugas guru untuk memilihara minat tersebut. Anak yang baru masuk suatu sekolah mungkin belumbegitu banyak menaruh minat terhadap aktivitas-aktivitas tertentu. Dalam hal ini guru wajib memperkenalkan kepada anak aktivitas-aktivitas tersebut. Apabila anak telah menunjukan minatnya maka guru wajib memlihara minta anaka yang baru tumbuh tersebut.
3)    Mencegah timbulnya minat terhadap hal-hal yang tidak baik
       Dalam keadaan tertentu anak-nak sering menaruh minat terhadap hal-hal yang tidak baik terdapat diluar sekolah di dalam masyarakat yang jauh dari ideal . dalam keadaan demikian maka sekolah melalui guru hendaknya memberantas minat anak-anak yang tertuju kepada hal-hal yang tidak baik dengan metode yang positif mengalihkan minat anak tersebut kepada hal-hal yang baik.
4)    Sebagai persiapan untuk memberikan bimbingan kepada anak mengenai tantangan kelajutan studi atau pekerjaan yang cocok.
       Meskipun minat bukan indikasi yang pasti dalam menentukan sukses tidaknya seorang anak dalam masa yang akan datang namun minat merupakan pertimbangan yang cukup berarti jika dihubungkan dengan data lain.

2.3 Ruang Lingkup Tes Minat
Pada umunya hasil tes minat digunakan dalam 4 bidang terapan, yaitu konseling karier bagi siswa sekolah lanjutan, konseling pekerjaan, bagi karyawan, penjurusan siswa sekolah lanjutan atau mahasiswa, dan perencanaan bacaan dalam pendidikan dan latihan.Perlu dicatat bahwa berdasarkan pengamatan, jarang ditemui suatu hasil tes minat  digunakan secara ekslusif dengan mengabaikan hasil pengukuran terhadap aspek kognitif dan aspek non-kognitif yang lain, yakni tes intelegensi, tes bakat ataupun tes kepribadian.
Berturut-turut ke-4 bidang penerapan itu dibahas secara ringkas, yaitu:
1)        Konseling Pekerjaan
Hasil tes minat digunakan dalam konseling pekerjaan untuk karyawan-karyawan yang telah bekerja dalam perusahaan atau bidang pekerjaan yang lain. Dalam hal ini fungsi tes minat adalah untuk mencek konsistensi antara tugas pekerjaan yang telah terlanjur dijalani dengan pilihan pekerjaan yang disukai. Persoalan yang kerapkali muncul adalah ketidakcocokan antara keduanya. Seorang karyawan yang telah bekerja merasa tidak menyukai pekerjaan yang diberikan padanya. Tentu saja hal ini akan berakibat buruk pada karier pekerjaan selanjutnya.
Tes minat dapat segera dikenakan kepada karyawan yang mulai menunjukkan perasaan bosan dengan pekerjaannya agar dia dapat dipindahkan ke bidang pekerjaan yang lebih cocok baginya. Selain itu, tes minat dapat digunakan dalam rangka peningkatan efisiensi perusahaan dan kepuasan kerja karyawan
2)        Konseling Karier
Hasil tes minat digunakan dalam konseling karir untuk siswa sekolah, khususnya sekolah umum (SMU) pada tahun-tahun pertama mereka menginjakkan kaki di bangku sekolah. Walaupun demikian, hasil tes minat dapat digunakan untuk siswa sekolah kejuruan yang merencanakan untuk segera bekerja setelah lulus. Selain itu, konseling karir dapat digunakan bagi orang-orang putus sekolah lanjutan yang sedang mencari pekerjaan yang cocok bagi mereka dalam waktu yang dekat
Kegunaan hasil tes minat bagi siswa SMU adalah untuk menunjukkan bidang-bidang pekerjaan secara umum dan luas agar mereka segera mempersempit berbagai alternatif bidang pekerjaan dan memfokuskan diri pada beberapa bidang yang jelas.
Dalam konseling karir, terdapat inventori yang dikembangkan dan mencerminkan 3 perubahan-perubahan utama, yaitu:
a)             Perubahan ini berkaitan dengan meningkatnya penekanan pada eksplorasi diri. Semakin banyak instrumen memberikan kesempatan bagi individu untuk mempelajari hasil-hasil tes terinci dan menghubungkannya dengan informasi pekerjaan serta data lain tentang kualifikasi dan pengalaman pribadi.
b)             Perubahan kedua dan yang terkait memperhatikan sasaran pengukuran minat . Dewasa ini, ada lebih banyak penekanan pada perluasan pilihan-pilihan karier yang terbuka bagi individu. Istilah” Validitas eksplorasi” digunakan untuk menamai efek yang bisa dimiliki oleh minat dalam kaitan dengan peningkatan perilaku yang merupakan instrumen bagi penyelidikan karir. Jadi inventori minat dan juga program-program orientasi karier lebih komprehensif yang digunakan untuk mengakrabkan individu dengan pekerjaan yang cocok, yang mungkin juga tidak diperkenalkan, tidak akan ia pertimbangkan.
c)             Perubahan penting ketiga terkait dengan perluasan pilihan-pilihan karier ini, perubahan ini berkaitan dengan keprihatinan tentang keadilan terhadap jenis kelamin (seks primer) inventori minat.Secara umum, inventori minat membandingkan minat yang diungkapkan dari seseorang individu dengan minat orang-orang pada umumnya dalam pekerjaan yang berbeda. Jika ada kesenjangan yang besar dalam proporsi pria dan wanita. Pada sejumlah pekerjaan, seperti teknik atau keperawatan, perbedaan-perbedaan ini cenderung dengan satu atau lain cara mempengaruhi interpretasi hasil-hasil yang didapatkan oleh pria dan wanita pada inventori minat.

3)        Perencanaan Bacaan Pendidikan
Buku-buku bacaan di sekolah (SD,SMP,SMU) dan Perguruan Tinggi kadang-kadang tidak disukai oleh para siswa dan mahasiswa karena dipandang tidak relevan atau tidak sesuai dengan bidang minatnya. Dalam sistem pendidikan klasikal, tes minat dapat dimanfaatkan untuk mengetahui materi bacaan yang tepat bagi siswa agar prestasi mereka juga meningkat. Dengan kata lain, tes minat berfungsi untuk memilih jenis-jenis bacaan yang disukai oleh mayoritas siswa.
Dalam skala yang lebih besar, hasil tes minat dapat diterapkan untuk perencanaan pemilihan dan penerbitan buku-buku bacaan yang lebih disukai oleh siswa pada suatu daerah atau propinsi tertentu. Tentu saja jika hal ini dilakukan dengan cara pemilihan sampel yang tepat dan representatif.Perencanaan buku-buku bacaan yang tepat diharapkan mampu mengenalkan bidang-bidang pekerjaan yang tersedia di suatu daerah secara dini terhadap siswa-siswa sekolah khususnya siswa sekolah dasar dan siswa lanjutan
4)        Penjurusan Siswa
Pada prinsipnya penjurusan siswa di sekolah lanjutan merupakan penempatan siswa pada jurusan-jurusan atau program-program studi yang tersedia. Dengan demikian pertama-tama siswa sudah diterima pada suatu jenjang sekolah tertentu misalnya melalui sistem seleksi dengan menggunakan tes intelegnsi dan tes bakat. Barulah kemudian dilakukan pengukuran terhadap minatnya untuk menempatkan setiap siswa pada suatu jurusan atau program studi yang tepat berdasarkan hasil pengukuran tadi.
Macam tes minat yang digunakan tergantung dari keluasan jurusan atau program studi yang tersedia. Jika jurusan atau program studi terbatas misalnya 2-3 saja, maka sebaiknya kita tidak menggunakan tes minat yang mengukur minat seseorang secara luas.Lebih tepat jika kita hanya menggunakan tes minat yang sesuai dengan jurusan atau program studi yang benar-benar ada. Hal ini dipandang efisien karena siswa tidak perlu mengerjakan semua item pada semua bagian tes, tetapi cukup mengerjakan item dan bagian tes yang relevan. Contoh strategi seperti ini adalah pada penempatan siswa-siswa STM yang memiliki 3 jurusan, yaitu mesin, elektro dan bangunan.


2.4 Metode-metode dalam Tes Minat
Beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengadakan pengukuran minat, yaitu:
1)      Observasi
Dengan metode observasi guru dapat mengamati minat anak dalam kondisi yang wajar dan tidak dibuat-buat. Observasi dapat diberikan dalam setiap situasi baik dal kelas maupu diluar kelas. Namun, metode ini memiliki beberapa kelemahan yaitu apabila guru hrndak mengukur minat semua anak yang dididik maka akan memerlukan waktu yang panjang.
2)      Interview
Interview dapat digunakan dalam mengukur minat anak sebab biasanya anak gemar membicarakan hobinya dan aktivitas lain yang menarik hatinya. Pelaksanaan interview biasanya lebih baik dilakukan dalam situasi yang tidak formal sehinggga percakapan akan berlangsung dengan lebih bebas. Denag ini guru dapat memperoleh informasi tentang minat anak dengan mempertanyakan kegiatan-kegiatan apa yang dilakukan siswa setelah pulag sekolah, permainan apa yang disenangi, apa hobinya, buku-buku apa yang disenangi, film jenis apa yang digemari dan sebagainya.
3)      Kuisioner
Dengan menggunakan metode kuisioner, guru dapat melakukan penngukuran terhadap sejumlah siswa sekaligus. Metode ini lebih efisien dibandingkan dengan metode lain pada prinsipnya, sesuia pertanyaan yang diajukan dalam kuisioner tidak berbeda dengan isi pertanyaan dalam interview.
4)      Inventori
Merupakan suatu metode untuk mengadakan pengukuran atau penilian yang berupa suatu daftar pernyataan (setetment). Individu yang dinilai diminta untuk memilih mana pernyataan yang cocok dengan dirinya. Setiap stetment yang cocok dengan dirinya diisi dengan tanda (Ö)  atau tanda-tanda lain yang ditetapkan.


2.5 Jenis-jenis Tes Minat
Ada bebrapa macam tes Psikologi yang bisa digunakan untuk mengukur minat seseorang, diantaranya:
1)        Rothwell Miller Interes Blank (RMIB)
Tes yang bertujuan mengukur minat seseorang berdasarkan sikapnya terhadap suatu pekerjaan. Tes ini berisi daftar pekerjaan yang disusun menjadi 9 kelompok dengan kode huruf A smpai I da dibedakan antara pria dan wanita. Masing-masing mewakili kategori pekerjaan tertentu yaitu: outdoor, mechanical, literary, dan musical, dll.
2)        Kuder Preference Record Vocatioal Test.
Bertujuan untuk menunjukan tipe pekerjaan yang disukai siswa, mencek apakah tipe pekerjaa atau jabatan seseorang itu sudah sesuai dengan kesukaannya. Tes ini mengukur kesukaan dalam 10 menit, yaitu: ditambah skala V atau Verification. Skala ini tidak mengukur kesukaan jabatan, tetapi mengukur validitas jawaban subyek yang tidak jujur atau ceroboh.
a)        Minat terhadap alam sekitar (out door) yaitu minat terhadap pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan alam binatang dan tumuh-tumbuhan.
b)        Minat mekanis (mechanical) yaitu minat terhadap pekerjaan yang berkaitan dengan mesin atau alat-alat teknik
c)        Minat berhitung (computational) yaitu minat terhadap jabatan yang membutuhkan perhitungan.
d)       Minta kerja ilmiah (scientific) yaitu minat dalam hal analis atau penyelidikan, eksperimen, dll
e)        Minat persuasif yaitu minat terhadap pekerjaan yang berhubunngan mempengaruhi orang lain.
f)         Minat seni (artistic) yaitu minat terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan kesenian, kerajinan, dan kreasi tangan.
g)        Minat music yaitu minat memainkan alat-alat music atau mendengarkan orang bermain musik, bernyayi.
h)        Minat literatur yaitu minat yang berhubungan dengan maslah membaca dan menulis berbagai karangan.
i)          Layanan sosial yaitu minat terhadap pekerjaan membantu orang lain.
j)          Minat klerikal (clerical) yaitu minat yang berhubungan dengan pekerjaan administratif.


BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Berbagai macam tes minat yang ada, terdapat dua tes minat yang paling banyak yang digunakan sampai saat ini, yaitu:
  1. Strong Vocational Interest Blank
  2. Kuder Prefence Survey
Pada umumnya hasil tes minat digunakan dalam 4 bidang terapan, namun jarang hasil tes minat itu digunakan secara ekslusif dengan mengabaikan hasil pengukuran terhadap aspek kognitif dan aspek kognitif.
3.2 Saran
Tes Minat sebagai alat pengukur minat yang berguna dalam konseling pekerjaan, konseling karir, perencanaan bacaan anak dan penjurusan siswa, perlu dipahami lebih dalam konsep-konsepnya untuk memperoleh hasil yang memang sesuai dengan individu tersebut


DAFTAR RUJUKAN

Anastasi A., dan Urbina. S. 2007. Tes Psikologi. Jakarta: PT. Indeks.
Georgory, Robert J. 2010. Tes Psikologi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Dahlia N. A, Tyas M. A., dan Dian R. A. 2014. Pemahaman Individu II. Madiun: IKIP PGRI MADIUN.





















Tidak ada komentar:

Posting Komentar