Jumat, 19 Desember 2014

PENGAJARAN INDIVIDUAL



A.    DEFINISI PENGAJARAN INDIVIDUAL
Istilah “Pengajaran Individual” atau “Pengajaran Perseorangan” (Indiviaul Instruction) merupakan suatu siasat (strategi) untuk mengatur kegiatan belajar mengajar sedemikian rupa sehingga setiap siswa memperoleh perhatian lebih banyak dari pada yang dapat diberikan dalam rangka pengelolaan kegiatan belajar mengajar dalam kelompok siswa yang besar. Menrut Duane (1973) pengajaran individual merupakan suatu cara pengaturan program belajar dalam setiap mata pelajaran, disusun dalam suatu cara tertentu yang disediakan bagi tiap siswa agar dapat memacu kecepatan belajarnya dibawah bimbingan guru. Pengajaran adalah proses, perbuatan cara mengajar atau mengajarkan (perihal mengajar, segala sesuatu mengenai mengajar).[1]
Pengajaran adalah arti dari sebuah kata dari Bahasa Yunani yaitu didaskien (didaktik). Dengan didaktik, ilmu mengajar yang memberikan prinsip-prinsip tentang cara-cara penyampaian bahan pelajaran sehingga dikuasai dan dimiliki oleh anak – anak.[2]
Para ahli pendidikan telah mencoba merumuskan batasan pengertian tentang pengajaran, diantaranya seperti yang dikatakan oleh Hasan Langgulung dalam bukunya yang berjudul Pendidikan dan Peradaban Islam, bahwa pengajaran adalah pemindahan pengetahuan dari seseorang yang mempunyai pengetahuan kepada orang lain yang belum mengetahui.[3]
Dari pengertian tentang pengajaran yang telah dijelaskan sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pengajaran adalah suatu usaha  interaksi belajar mengajar manusia yang bersifat kompleks, agar usaha tersebut mampu membentuk manusia yang baik. Pengajaran berlangsung sebagai suatu proses saling mempengaruhi antara siswa dan guru. Diantara keduanya terdapat hubungan atau komunikasi interaksi.
Sedang pengertian individual adalah  mengenai atau hubungan dengan manusia secara pribadi yang bersifat perorangan bukan peregu.[4]
Individual berarti tidak dapat dibagi  (individed), tidak dapat dipisahkan, keberadaannya sebagai makhluk yang dipilah, tunggal, dan khas. Menurut kamus Echols dan Shadaly, individual merupakan kata benda dari individu, yang berarti orang, perseorangan, oknum.[5]
Jadi pengertian dari individual itu sendiri, penulis dapat menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan individual adalah suatu kesatuan yang masing-masing memiliki ciri khas, dan karena itu tidak ada dua individu yang sama, satu dengan yang lainnya berbeda.
Melihat pada pengertian tentang pengajaran dan individual tersebut, maka pengertian pengajaran individual adalah proses perbuatan cara mengajar atau mengajarkan (perihal mengajar, segala sesuatu mengenai mengajar) yang berhubungan secara individu.
Di samping itu, pengajaran individual adalah pengajaran yang diberika oleh guru, dimana seorang guru atau tiem guru, kepada seorang murid didalam kelas ataupun di luar kelas. Dalam hal ini guru harus memandang murid sebagai individu, satu kesatuan yang bulat yang berbeda satu sama lainnya.[6]
Pengajaran individual adalah memperhatikan kekuatan setiap individu dari segi tingkat kesanggupannya mempelajari bahan -bahan yang dipelajari.[7]
Yang penulis maksud dengan pengajaran individual adalah pengajaran yang memperhatikan atau berorientasi pada perbedaan – perbedaan individual anak.

B.     KELEBIHAN dan KEKURANGAN PENGAJARAN INDIVIDU
Pengajaran individual merupakan salah satu metode pengajaran yang efektif dan efisien. Pengajaran individual juga responsif terhadap kebutuhan - kebutuhan siswa. Selain itu pengajaran individual dapat dikatakan lebih manusiawi, hal ini ditujukan oleh kelebihan - kelebihannya. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa semua kegiatan dikatakan sempurna, tetapi pasti juga memiliki kekurangan atau kelemahan-kelemahan tertentu. Kelebihan dan kekurangan pengajaran individual antara lain yaitu:
A.    Kelebihannya
1.      Tujuan instruksional umum lebih realitas, dan dapat ditentukan untuk setiap siswa.
2.      Materi dan sumber untuk tujuan intruksional umum dapat disesuaikan dengan kemampuan dan latarbelakang siswa.
3.      Lebih mementingkan pendekatan individual bila ada kesulitan – kesulitan yang dihadapi
4.      Memungkinkan siswa belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatan sendiri
5.      Umpan balik lebih konsisten dengan kebutuhan siswa.




B.     Kekurangannya
1.      Tidak menghemat dalam tenaga, pikiran, waktu, biaya, dan lain sebagainya. Hal itu disebabkan karena yang dilayani hanya satu-persatu dari siswa.
2.      Guru harus pandai menyesuaikan diri dengan murid, karena setiap murid tidak sama, setiap murid mempunyai kepribadian yang berbeda satu sama lainnya.
3.      Dalam waktu yang sama memberikan pengajaran kepada tiap murid yang tak sama, karena tiap murid berbeda daya serapnya.
4.      Tiap guru harus memerlukan waktu untuk menyesuaikan dengan tiap pribadi murid yang unik itu.[8]
Sedangkan J. Mursell dan Nasution berpendapat bahwa kelebihan dan kekurangan dari pengajaran individual adalah:
A. Kelebihannya
1.      Anak – anak mendapatkan tugas sesuai dengan kesanggupannya
2.      Anak – anak dapat bantuan individual dari guru
3.      Murid dapat bekerja menurut kecepatannya masing – masing
4.      Murid dapat mengatur waktu sendiri
B. Kekurangannya
1.      Mengesampingkan pengaruh – pengaruh sosial
2.      Mengesampingkan pemikiran kelompok
3.      Tidak efisiensi waktu
4.      Mengesampingkan interaksi individu yang sangat berharga dan merangsang kegiatan anak – anak.[9]
Berbeda juga menurut J.J. Hasibun dan Ibrahim, pengajaran individual banyak mempunyai kelebihannya dari pada kekurangannya. Kelebihannya diantaranya yaitu:
1.         Tiap anak mempunyai kesempatan tatap muka langsung dengan guru
2.         Anak mendapatkan bimbingan guru secara perorangan
3.         Berhubungan interpersonal yang akrap guru dengan anak
4.         Anak akan belajar sesuai dengan kecepatan, cara kemampuan dan minatnya
5.         Anak mendapat bantuan dari guru sesuai dengan kebutuhannya.
6.         Anak dilibatkan dalam penentuan cara belajar yang akan ditempuh, materi dan alat yang akan digunakan, bahkan tujuan yang akan dicapai.
Sedangkan kekurangan dari pengajaran individualnya diantaranya:
1.         Tidak hemat tenaga dan waktu, karena pembelajarannya perorangan.
2.         Guru harus pandai menyesuaikan diri dengan anak, karena setiap anak mempunyai karakter yang berbeda-beda.
3.         Penguasaan kelas kurang terkendali, karena perhatian guru akan banyak terfokus pada perorangan
4.         Bagi anak yang pandai akan mendapat banyak materi dan dapat menyelesaikan kurikulum yang dirancang untuknya, sedangkan bagi siswa yang kurang pandai akan lambat menyelesaikan kurikulum yang dirancang untuknya.[10]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar