A. DEFINISI PENGAJARAN INDIVIDUAL
Istilah “Pengajaran Individual”
atau “Pengajaran Perseorangan” (Indiviaul Instruction) merupakan suatu siasat
(strategi) untuk mengatur kegiatan belajar mengajar sedemikian rupa sehingga
setiap siswa memperoleh perhatian lebih banyak dari pada yang dapat diberikan
dalam rangka pengelolaan kegiatan belajar mengajar dalam kelompok siswa yang
besar. Menrut Duane (1973) pengajaran individual merupakan suatu cara
pengaturan program belajar dalam setiap mata pelajaran, disusun dalam suatu
cara tertentu yang disediakan bagi tiap siswa agar dapat memacu kecepatan
belajarnya dibawah
bimbingan guru. Pengajaran
adalah proses, perbuatan cara mengajar atau mengajarkan (perihal mengajar,
segala sesuatu mengenai mengajar).[1]
Pengajaran adalah arti dari sebuah kata
dari Bahasa Yunani yaitu didaskien (didaktik). Dengan didaktik, ilmu mengajar
yang memberikan prinsip-prinsip tentang cara-cara penyampaian bahan pelajaran
sehingga dikuasai dan dimiliki oleh anak – anak.[2]
Para ahli pendidikan telah mencoba
merumuskan batasan pengertian tentang pengajaran, diantaranya seperti yang
dikatakan oleh Hasan Langgulung dalam bukunya yang berjudul Pendidikan dan
Peradaban Islam, bahwa pengajaran adalah pemindahan pengetahuan dari seseorang
yang mempunyai pengetahuan kepada orang lain yang belum mengetahui.[3]
Dari pengertian tentang pengajaran yang telah dijelaskan
sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pengajaran adalah suatu
usaha interaksi belajar mengajar manusia yang bersifat kompleks,
agar usaha tersebut mampu membentuk manusia yang baik. Pengajaran berlangsung
sebagai suatu proses saling mempengaruhi antara siswa dan guru. Diantara
keduanya terdapat hubungan atau komunikasi interaksi.
Sedang pengertian individual
adalah mengenai atau hubungan dengan manusia secara pribadi yang
bersifat perorangan bukan peregu.[4]
Individual berarti tidak dapat dibagi (individed),
tidak dapat dipisahkan, keberadaannya sebagai makhluk yang dipilah, tunggal,
dan khas. Menurut kamus Echols dan Shadaly, individual merupakan kata benda
dari individu, yang berarti orang, perseorangan, oknum.[5]
Jadi pengertian dari individual itu
sendiri, penulis dapat menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan individual
adalah suatu kesatuan yang masing-masing memiliki ciri khas, dan karena itu
tidak ada dua individu yang sama, satu dengan yang lainnya berbeda.
Melihat pada pengertian tentang pengajaran dan individual tersebut, maka
pengertian pengajaran individual adalah proses perbuatan cara mengajar atau
mengajarkan (perihal mengajar, segala sesuatu mengenai mengajar) yang
berhubungan secara individu.
Di samping itu, pengajaran individual
adalah pengajaran yang diberika oleh guru, dimana seorang guru atau tiem guru,
kepada seorang murid didalam kelas ataupun di luar kelas. Dalam hal ini guru harus
memandang murid sebagai individu, satu kesatuan yang bulat yang berbeda satu
sama lainnya.[6]
Pengajaran individual adalah
memperhatikan kekuatan setiap individu dari segi tingkat kesanggupannya
mempelajari bahan -bahan yang dipelajari.[7]
Yang penulis maksud dengan pengajaran
individual adalah pengajaran yang memperhatikan atau berorientasi pada
perbedaan – perbedaan individual anak.
B.
KELEBIHAN
dan KEKURANGAN PENGAJARAN INDIVIDU
Pengajaran individual merupakan salah
satu metode pengajaran yang efektif dan efisien. Pengajaran individual juga
responsif terhadap kebutuhan - kebutuhan siswa. Selain itu pengajaran
individual dapat dikatakan lebih manusiawi, hal ini ditujukan oleh kelebihan -
kelebihannya. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa semua kegiatan dikatakan
sempurna, tetapi pasti juga memiliki kekurangan atau kelemahan-kelemahan
tertentu. Kelebihan
dan kekurangan pengajaran individual antara lain yaitu:
A.
Kelebihannya
1. Tujuan
instruksional umum lebih realitas, dan dapat ditentukan untuk setiap siswa.
2. Materi dan
sumber untuk tujuan intruksional umum dapat disesuaikan dengan kemampuan dan
latarbelakang siswa.
3. Lebih
mementingkan pendekatan individual bila ada kesulitan – kesulitan yang dihadapi
4. Memungkinkan
siswa belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatan sendiri
5.
Umpan balik lebih konsisten dengan
kebutuhan siswa.
B.
Kekurangannya
1. Tidak menghemat
dalam tenaga, pikiran, waktu, biaya, dan lain sebagainya. Hal itu disebabkan
karena yang dilayani hanya satu-persatu dari siswa.
2. Guru harus
pandai menyesuaikan diri dengan murid, karena setiap murid tidak sama, setiap
murid mempunyai kepribadian yang berbeda satu sama lainnya.
3. Dalam waktu
yang sama memberikan pengajaran kepada tiap murid yang tak sama, karena tiap
murid berbeda daya serapnya.
Sedangkan J. Mursell dan Nasution berpendapat bahwa kelebihan dan
kekurangan dari pengajaran individual adalah:
A. Kelebihannya
1. Anak – anak
mendapatkan tugas sesuai dengan kesanggupannya
2. Anak – anak dapat bantuan individual
dari guru
3. Murid dapat
bekerja menurut kecepatannya masing – masing
4. Murid dapat mengatur waktu sendiri
B. Kekurangannya
1. Mengesampingkan pengaruh – pengaruh
sosial
2. Mengesampingkan pemikiran kelompok
3. Tidak efisiensi waktu
Berbeda juga menurut J.J. Hasibun dan Ibrahim, pengajaran individual banyak
mempunyai kelebihannya dari pada kekurangannya. Kelebihannya
diantaranya yaitu:
1.
Tiap anak mempunyai kesempatan tatap
muka langsung dengan guru
2.
Anak mendapatkan bimbingan guru secara
perorangan
3.
Berhubungan interpersonal yang akrap
guru dengan anak
4.
Anak akan belajar sesuai dengan
kecepatan, cara kemampuan dan minatnya
5.
Anak mendapat bantuan dari guru sesuai
dengan kebutuhannya.
6.
Anak dilibatkan dalam penentuan cara
belajar yang akan ditempuh, materi dan alat yang akan digunakan, bahkan tujuan
yang akan dicapai.
Sedangkan kekurangan dari pengajaran individualnya diantaranya:
1.
Tidak hemat tenaga dan waktu, karena
pembelajarannya perorangan.
2.
Guru harus pandai menyesuaikan diri
dengan anak, karena setiap anak mempunyai karakter yang berbeda-beda.
3.
Penguasaan kelas kurang terkendali,
karena perhatian guru akan banyak terfokus pada perorangan
4.
Bagi anak yang pandai akan mendapat
banyak materi dan dapat menyelesaikan kurikulum yang dirancang untuknya,
sedangkan bagi siswa yang kurang pandai akan lambat menyelesaikan kurikulum
yang dirancang untuknya.[10]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar